Kamis, 17 September 2015

Aksara; mati seketika

Aksara.
Mati seketika.
Di kukung sunyi
Di kurung sepi.

Bahkan enggan tergugah meski harus berkata. 
Yang keluar hanya bentuk persona di bungkus prosa.

Aksaraku mati seketika.
Sunyi tak menyerang. 
Hanya datang dan ku tinggalkan dengannya.


Aksaraku mati seketika. Entah.
Tak buram atau suram.
Meski persona yang di tampilkan.
Dan prosa mengindahkannya.

Tak juga mati dalam arti sebenarnya.
Suri. 
Kurasa.


Dan sendu tetiba melagu,
Melantun, melagu, tanpa terburu.
Senyap nan menghimpit tanpa ku tahu.

Dan aksaraku (sedang) mati.
Seketika.

Rabu, 16 September 2015

Aku pulang

Aku pulang
Entah kapan tak bersua dengan suasana macam ini. 
Merasakan gejolak gelisah dalam atmosfer. Mereka yang mencari kegelisahan, lalu menerjemahkannya bahkan menciptanya dalam bentuk.


Aku pulang.
Entah serasa begitu lama ku tinggalkan. Namun tak berdebu dan tetap sama seperti dulu.
Menerima dengan tangan penuh, peluk hangat dan tak lupa senyum rindu.


Aku pulang.
----------------------
21:30
16-Sep-2015
Indraja (GRJB)

Open Panel

anda pembaca ke