Aku
lelah. Semua topeng yang terpasang, mengisyaratkan luka. Dindingnya retak,
menyuarakan yang telah terjadi. Aku terdiam menatap tiap ekspresi yang
terpancar.
*
Senja
kini temani. Sejenak dalam remang cahaya, mengantar matahari ke peraduan,
mendekati malam. Dan kesendirian.
Tak
mengertikah? Kesendirian juga menjadi hal yang urgent dalam beberapa waktu.
Kala ku sudah merasa.
Memberi
ruang, memberi kesempatan, memberi batasan. Lihat beberapa orang yang berada di
jalan, kalan hujan. Seolah menikmati kesendirian mereka yang di temani air yang
jatuh karena langit rupanya sedang bersedih.
Mereka
menikmati nikmatnya kesendirian yang terasa di tengah himpitan, untuk menunggu
hujan. Acuh sekali memang, tak peduli dengan perasaan. Hanya hujan yang di
pedulikan.
*
Jejak malam terlalu pekat.
Ku tenggelam dalam keadaan.
Menikmati diri yang muram
0 komentar:
Posting Komentar